Waktu itu sekitar bulan April
tahun 2008 seorang teman menghubungi dan menyampaikan keinginannya untuk
mengikuti tes SNMPTN. Ia pun bercerita
sudah mendapatkan banyak tips dan trik agar bisa lulus. Tanpa banyak pikir saya
pun ikut daftar SNMPTN bersama nya. Saya masih ingat betul pemilihan Jurusan
Kuliah saya isi di formulir SNMPTN dengan cara sebagai berikut:
Pilihan Pertama : diisi dengan
Jurusan Kuliah yang saya suka & memang diinginkan
Pilihan Kedua : diisi dengan Jurusan Kuliah yang saya gak
suka saat itu (Fisika)
Dan akhirnya Takdir berkehendak
saya lulus di Pilihan Kedua. Ya, Fisika adalah Jurusan yang saat itu tahun 2008
saya tidak menyukainya karena nilai matematika dan Fisika saat SMA saya hanya
sebatas lulus dan wajar, tidak menunjukan tanda minat pada mata pelajaran ini.
Tahun Pertama
Inilah tahun petualangan dahsyat itu di
mulai, Agustus 2008 saya memulai karir sebagai mahasiswa Jurusan Fisika di
salahsatu kampus negeri di Bandung. Tahun pertama kuliah kesulitan akan materi
Fisika itu belum nampak sama sekali. Kita masih mempelajari hal hal dasar,
Fisika Dasar dan Kalkulus (Matematika SMA) masih sebatas materi yang pernah dipelajari ketika di
Sekolah Menengah Atas. di tahun pertama ini beberapa teman ada yang masih mencoba
peruntungan dengan cara mengikuti SNMPTN di tahun berikutnya tapi itu sebatas
sensasi dan uji coba diri saja.
Tahun Kedua
Pada tahun kedua kami mulai
merasakan materi Jurusan Fisika yang sesungguhnya. Mulailah terlihat mana
mahasiswa yang Genius, Pertengahan dan Abal –abal. Terlihat dari Nilai nilai
Ujian yang seperti kekurangan vitamin A dan B (kebanyakan nilai ujiann
mahasiswa jurusan Fisika itu C bahkan D). Saya sendiri bisa dibilang mahasiswa
pertengahan (kebanyakan) yang kadang mendapat nilai A atau B tapi kebanyakan C.
Nampaklah mahasiswa yang Genius itu mendominasi perolehan nilai Ujian A saat
yang lainnya hanya mendapatkan nilai C atau D. Mereka memang memiliki kecintaan
pada jurusan Fisika ini. Faktanya teman kelas kami yang dulu dianggap Genius, kini menjadi peneliti dan dosen Fisika di Institusi ternama.
Tahun Ketiga
Salahsatu matakuliah yang
dianggap “Dewa” di jurusan Fisika adalah Mekanika. Matakuliah ini terdiri dari dua bagian (Mekanika I dan II). Menurut saya matakuliah ini rumitnya luar
biasa. Sialnya adalah Matakuliah ini bisa diambil kalau materi sebelumnya kita
berhasil lulus. Misalnya Matakuliah I kita gak lulus, maka Matakuliah Mekanika
II tidak bisa diambil sebelum kita mengulang Mekanika I. Dan masih banyak
mata kuliah lainnya yang kesemuanya mengikuti aturan seperti ini. Fisika Matematika bahkan
sampai tiga seri (Fisika Matematika I, II dan III). Fisika Modern dan Fisika Kuantum juga matakuliah yang berseri
dan membuat kesan tersendiri bagi mahasiswa fisika lainnya. Semua keseruan ini
nampak di tahun ketiga perkuliahan.
Pada tahun ketiga ini pula kami
mulai diarahkan pada keahlian dan peminatan jurusan di fisika. Saat penulis
kuliah sekitar tahun 2011 peminatannya terdiri dari: Fisika Material, Fisika
Energi dan Nuklir, Fisika Komputasi, Fisika Instrumentasi, Geofisika,
Astrofisika dan Fisika Medis dan Biofisika. Penulis sendiri mengambil peminatan
dibidang Fisika Material karena hanya bidang ini yang ada dan dikerjakan di
LIPI Bandung dengan maksud dan tujuan agar pengerjaan skripsi dan penelitiannya
bisa dikerjakan bersama Peneliti di LIPI Bandung. Meski demikian ada juga teman
penulis yang mengerjakan skripsinya di BATAN Bandung, LAPAN Bandung dan LIPI
Serpong.
Tahun ke empat
Penulis masih ingat saat pertama
perkuliahan dimulai (semester satu) jumlah teman kelas kami ada sekitar 48 orang namun pada
tahun ke empat meluruh dan tersisa menjadi 34 orang saja. Mungkin teman yang
lainnya punya minat lain ditengah jalan. Pada tahun ke empat ini seperti
jurusan lain pada umumnya kami mengikuti KKN yang ditempatkan dibeberapa
Kabupaten Perifer (Pinggiran) di Jawa Barat. Pada semester ini pula dimulainya
pengerjaan penelitian kami masing masing sesuai peminatan untuk dilaporkan dan
dibukukan menjadi sebuah karya tulis ilmiah bernama Skripsi.
Penulis sempat mengikuti Seminar
Nasional Fisika Material dan menjadi pemateri saat semester tujuh karena
prasyarat dari dosen pembimbing yang menginginkan mahasiswa bimbingannya membuat
dan mempresentasikan penelitiannya di depan para pakar fisika material saat
itu. Meski masih banyak kekurangan pada akhirnya Paper kami berhasil terbit di
salahsatu Jurnal Ilmiah Fisika Nasional saat itu.
Pada akhirnya penulis bersyukur
dapat mengikuti Sidang skripsi dan mempertanggungjawabkan hasil penelitian
dengan baik dan mendapat nilai baik serta dinyatakan Lulus. Sehingga bisa lulus
tepat waktu karena kenyataannya banyak teman angkatan penulis yang lulus di
tahun ke lima bahkan tahun ke enam baru lulus.
Tips dari pengalaman kuliah di Jurusan Fisika ini adalah
apapun jurusan yang kita pilih kalau kita pasrah kepada Tuhan dan menjalaninya dengan
Tulus kita akan enjoy dan mendapatkan hasil baik. Terbukti meskipun awalnya
penulis ragu dan tidak suka pada jurusan ini di akhir perkuliahan penulis
berhasil lulus dengan predikat Cumlaude (IPK diatas 3,5). Kadang serasa mimpi
selama empat tahun bisa bertahan dan mengikuti perkuliahan di Jurusan Fisika.
Sesulit apapun yang kita pelajari ingatlah bahwa materi itu ada yang membuatnya
yaitu manusia itu sendiri. Bukan monster atau Alien. So, kalau orang lain bisa
membuat materi sulit itu kenapa kita tidak bisa mempelajarinya. Pasti Bisa !
Mantapp 🖒🖒
ReplyDeletei love it. so inspiring me.
ReplyDeleteSekarang kerja apa kak?
ReplyDeleteKakak kuliah dimana kalau boleh tau?
ReplyDelete