LAPORAN EKSPERIMEN BANDUL FISIS



ANALISIS BANDUL FISIS
Oleh: Mahasiswa Jurusan Fisika

Abstrak


Telah dilakukan eksperimen Analisis Bandul Fisis yang dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 20 November 2010 pukul 15.30 sampai dengan 18.00 WIB di Laboratorium Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Bandung. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengamati ayunan fisis, menentukan momen inersia batang logam aluminium, dan percepatan gravitasi bumi. Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa Koefisien inersia batang Aluminium adalah 0,175 Dan momen inersia batang aluminium adalah 4,2 ± 0,1 kg.m2. sedangkan percepatan gravitasi bumi sebesar 10,5 ± 2,1 m/s2.
Kata kunci : Bandul Fisis, ayunan fisis, momen inersia dan percepatan gravitasi.

Abstract
Have been conducted the experiment for analysis pendulum physis executed on Saturday, date of 13 November 2010 beating 14.30 up to 18.00 WIB in Laboratory of Physics, Faculty Of Science and Technology, University Of Bandung. Intention of this attempt is to know phisys osilation, determination inertia moment of metal (aluminium), and acceleration of world gravitation. From this experiment getting that coefficient inertia plate Aluminium 0,175, and moment inertia plate Aluminium is 4,2 ± 0,1 kg.m2, for acceleration of world gravitation is 10,5 ± 2,1 m/s2.
Keywords : Pendulum physis, Inertia moment, and acceleration of gravitation.



I.   PENDAHULUAN.
1.1  Tujuan
  1. Mengamati ayunan fisis
  2. Menentukan momen inersia batang aluminium
  3. Menentukan percepatan gravitasi bumi

1.2  Dasar Teori

Bandul fisis adalah bandul yang berosilasi secara bebas pada suatu sumbu tertentu dari suatu benda rigid (kaku) sembarang. Pada bandul fisis, bentuk , ukuran dan massa benda tidak bisa diabaikan. Jika sebuah benda digantungkan pada poros O, kemudian diberi simpangan Ó¨ dan dilepaskan, maka benda itu akan berosilasi karena adanya torka pulih sebesar  degan mg adalah gaya berat, hsinθ adalah lengan, dan h itu sendiri merupakan jarak antara porors ke pusat massa PM


Dengan I adalah  suatu momen inersia  benda rigid dihitung terhadap titik poros.
Jika benda itu diberi simpangan kecil θ maka sin θ ≈ θ sehingga persamaan gerak berubah menjadi:


Dengan melakukan  eksperimen bandul fisis ada tiga hal yang diperoleh yaitu:
1.      1. Dapat mennetukan momen inersia benda
2.      2. Dapat mempelajari dalil sumbu sejajar untuk momen inersia
3.      3. Dapat menentukan momen inersia dipusat massa
Menurut dalil sumbu sejajar:
I = IPM + mh2 = mk2
Dengan IPM adalah momen inersia terhadap pusat massa, IPM = 1/12 ml2 untuk batang homogeny  dan k adalah jari jari girasi terhadap titik pusat massa. Eksperimen dibagi menjadi 2 cara menentukan momen inersia pusat massa yaitu bandul fisis tanpa beban dan dengan menggunakan beban.

Bandul fisis tanpa beban 
Dalam eksperimen ini batang berlubang diayunkan (terdapat 17 lubang) untuk berbagai posisi poros. Batang pada suatu poros jika diberi simpangan akan berisolasi dengan periode sebesar  
 
Solusi dari persamaan kuadrat ini memiliki dua nilai h yaitu h = h1 dan h = h2 yang artinya periode osilasi untuk kedua nilai h bernilai sama.
Dari persamaan kuadrat ditunjukan bahwa h1 + h2 = l dan h1h2 = k2 jika titik O’ berjarak h2 = k2/h1 dari pusat massa maka akan memiliki periode osilasi yang sama untuk titik poros O yang berjarak h1 sehingga jarak OO’ merupakan panjang ekuivalen bandul matematis (l). momen inersia bandul dipusat massa dapat dicari IPM = mk2 dan percepatan gravitasi juga dapat dicari 


Bandul fisis dengan beban 
Pada dasarnya eksperimen bandul fisis dengan beban ini sama persis dengan eksperimen tanpa beban dengan periode osilasi 



II.   METODE
2.1.Waktu & Tempat
Hari/ tanggal         :  Sabtu, 20 November 2010
Waktu                   :  14.30 – 18.00  WIB
Tempat                  :  Laboratorium Fisika Fak. Sains dan Teknologi Kampus Bandung

2.2.Alat & Bahan
1.      Statif
2.      Poros
3.      Beban silinder
4.      Batang berlubang
5.      Pen
6.      Mistar
7.      Stopwatch
2.3.Cara Kerja
Percobaan ke-1 (Bandul Fisis Tanpa Beban)
Mengatur peralatan bandul fisis agar stabil atau kokoh, letak statif tidak dipindahkan agar tidak terjadi osilasi tambahan. menimbang massa batang dan panjang jarak lubang dari salah satu ujung batang. Lubang terluar dipasangkan dari batang pada as poros. Poros dihubungkan dengan batang dengan memutar bautnya dan memasukan pen kelubang drat poros. Kemudian batang direntangkan dengan sudut simpangan tertentu dan batang dilepaskan agar berisolasi kemudian mencatat waktu untuk beberapa kali osilasi. Percobaan diulangi dengan lubang yang lainnya.

Percobaan ke-2 (Bandul Fisis Dengan Beban)
Menimbang massa dari batang  dan massa tambahan. Beban tambahan dipasang dilubang terjauh, lalu menentukan titik pusat massa sistem. Lubang terluar dipasangkan dari batang pada as poros dan mengukur jarak as poros ke titik pusat massa. Kemudian batang direntangkan dengan sudut simpangan tertentu dan batang dilepaskan agar berisolasi lalu mencatat waktu untuk beberapa kali osilasi. Percobaan diulangi dengan lubang yang lainnya.


III.       HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1  Hasil Percobaan
Percobaan ke-1 (Bandul Fisis Tanpa Beban)
Massa batang = 65 gram, Panjang batang = 50 cm,
PERC. KE
Lubang
Jumlah osilasi
Waktu
(t)
Periode (T)
Jarak d
(m)
1
A
10
11,61
1,160
0,025
2
B
5
5,70
1,140
0,050
3
C
6
6,45
1,075
0,075
4
D
5
5,36
1,072
0,100
5
E
5
5,52
1,104
0,125
6
F
5
5,79
1,158
0,150
7
G
3
3,73
1,243
0,175
8
H
3
3,03
1,010
0,200
9
I
3
4,18
1,393
0,225
10
J
0
0,00
0,000
0,250
11
K
2
3,54
1,770
0,275
12
L
2
3,32
1,660
0,300
13
M
3
3,77
1,257
0,325
14
N
3
3,57
1,190
0,350
15
O
5
3,69
0,738
0,375
16
P
5
5,57
1,114
0,400
17
Q
5
5,72
1,144
0,425
18
R
5
5,65
1,130
0,450
19
S
10
11,97
1,197
0,475




























Percobaan ke-2 (Bandul Fisis dengan beban)
Massa batang = 65 gram, Panjang batang = 50 cm, massa beban tambahan = 20 gram, Xpm = 0,326
Lubang
h (m)
(Xpm - lubang)
Periode (T)
g
(m/s2)
(m/s2)
I
(kgm2)
Ipm
(kgm2)
A
0,301
1,29
7,2
1.4
5,9 x 10-3
0,1 x 10-3
B
0,276
1,24
5,0 x 10-3
0,1 x 10-3
C
0,251
1,23
11,7
2.2
7,3 x 10-3
3,2 x 10-3
D
0,226
1,22
6,5 x 10-3
3,2 x 10-3
E
0,201
1,20
9,8
1.4
4,6 x 10-3
2,0 x 10-3
F
0,176
1,19
4,0 x 10-3
2,0 x 10-3
G
0,151
1,18
9,2
2.8
3,5 x 10-3
2,0 x 10-3
H
0,126
1,20
2,7 x 10-3
1,7 x 10-3
I
0,101
1,25
13,6
3.4
3,5 x 10-3
 2,8 x 10-3
J
0,076
1,39
3,3 x 10-3
3,0 x 10-3
K
0,051
1,71
11,6
1.4
2,8 x 10-3
2,7 x 10-3
L
0,026
1,80
1,6 x 10-3
1,6 x 10-3








   








 
3.1  Pembahasan
Sebuah benda tegar yang digantung dari suatu titik yang bukan merupakan pusat masanya akan berosilasi ketika disimpangkan dari posisi kesetimbangannya. Sistem seperti ini disebut bandul fisis. Pada bangun datar, pusat massa dapat ditentukan dengan menggantung benda pada dua titik yang berbeda. Maka, untuk mencari momen inersia terhadap beberapa titik, kita menggantung benda pada titik itu dan mengukur periode osilasinya.
Dalam percobaan ini teramati adanya gerak osilasi dari suatu batang ketika kita memberikan simpangan pada batang tersebut. Osilasi ini dipengaruhi oleh jarak (d) batang terhadap porosnya. Semakin dekat poros dengan pusat massa batang penggaris maka semakin kecil jarak osilasinya. Pada saat poros tepat di titik pusat massanya maka benda tidak berosilasi sama sekali.
Adanya penambahan beban diujung batang penggaris menyebabkan pusat masasa batang berubah, sehingga osilasinya juga berbeda dengan batang tanpa beban. Dengan sudut simpangan dan poros yang sama ternyata periode osilasi dengan beban tambahan pada batang lebih besar dari pada batang tanpa beban.
Dari hasil pengolahan data menggunakan MS-Excell (metode grafik), diperoleh bahwa Koefisien inersia batang Logam adalah 0,175 sedangkan menurut literature adalah 0,08. Perbedaan ini disebabkan karena tidak samanya data pengambilan periode osilasi. Dari percobaan pertama juga didapatkan percepatan gravitasi bumi sebesar 12,05 ± 2,2 m/s2. Sedangkan berdasarkan hasil pengolahan data pada percobaan kedua (bandul dengan beban), diperoleh bahwa percepatan gravitasi bumi sebesar 10,5 ± 2,1 m/s2 dan I pusat massanya sebesar


IV. KESIMPULAN
Dari eksperimen yang telah dilakukan,  teramati adanya pengaruh tambahan beban pada ujung batang bandul fisis terhadap osilasi. Penambahan beban tersebut menyebabkan berubahnya pusat massa batang. Dari percobaan diperoleh bahwa momen inersia batang Aluminium adalah 4,2 ± 0,1 kg.m2. sedangkan percepatan gravitasi bumi sebesar 10,5 ± 2,1 m/s2.


DAFTAR PUSTAKA
Serway, R. “Physic for scientist & Engineerings With Modern Physic”, James Madison University Harisson Burg, Viriginia, 1989.
Resnick & Haliday, “ Fisika Jilid I ” Erlangga (Terjemahan).
Tipler, P. ”Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid I” Erlangga (Terjemahan).



0 comment:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com