LAPORAN EKSPERIMEN KONSTANTA JOULE KALORIMETER

KONSTANTA JOULE KALORIMETER LISTRIK
Oleh: Mahasiswa Jurusan Fisika

Abstrak

Telah dilakukan eksperimen Konstanta Joule Kalorimeter yang dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 30 Oktober 2010 pukul 14.30 sampai dengan 17.00 WIB di Laboratorium Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Bandung. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan besar kalor jenis kalorimeter berbahan kaca dan menghitung konstanta joule kalorimeter. Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa kalor jenis kaca adalah 0,228 g/cal dan besar konstanta joule adalah 5168 joule/kalor dengan waktu pemanasan selama 10 menit.
Kata kunci : kalor, kalor jenis, kalorimeter, konstanta joule.

Abstract
Have been conducted the experiment for the joule constant calorimeters executed on Saturday, date of 30 October 2010 beating 14.30 up to 17.00 WIB in Laboratory of Physics, Faculty Of Science and Technology, State Islamic University Of Bandung. Intention of this attempt is to determine of Heat Specific Calorimeters made from glass and joule constant calorimeter. From this experiment getting that heat Specific of glass is 0,228 g/cal and joule constant is 5168 joule/cal for heating in 10 minutes.
Keywords : Heat, Specific Heat,  Calorimeters, joule constant.

I.   PENDAHULUAN.
1.1  Tujuan
  1. Menentukan nilai air kalorimeter.
  2. Menentukan konstanta Joule.
                                          
1.2 Dasar Teori

Kalor adalah bentuk energi yang mengalir atau berpindah karena adanya perbedaan temperatur atau suhu. Besar kenaikan suhu sebanding dengan banyaknya kalor yang diterima dan berbanding terbalik dengan masa zat dan kalor jenis zat. Sesuai persamaan :
Q = m. c .∆t

Dengan Q adalah jumlah kalor yang diterima, m adalah massa zat,  adalah perubahan suhu dan c adalah kalor jenis benda, yaitu banyaknya kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikan suhu 1 kg zat tersebut sebesar 1o C. 
Kalor jenis beberapa zat. Halliday-Resnick-Walker, Fundamental of Physic page 607.
Kalorimeter Listrik
Bila kumparan pemanas kalorimeter dialiri arus listrik, maka panas yang ditimbulkan oleh kumparan akan diterima oleh air, thermometer, dan tabung kalorimeter. Energi listrik (W) yang digunakan oleh alat dengan beda potensial V dan arus listrik I selama selang waktu t adalah :
W = V. I. t
Sedangkan panas (H) yang ditimbulkan yaitu sebesar :
H = [Na + m.C].∆t
Dengan Na merupakan nilai air kalorimeter, m adalah massa air, C adalah kalor jenis air, dan ∆t merupakan perubahan suhu kalorimeter.
Tara kalor listrik didefinisikan sebagai perbandingan antara energi yang digunakan dengan kalor yang ditimbulkan :

II.   METODE

2.1.Waktu & Tempat
Hari/ tanggal         :  Sabtu, 30  Oktober 2010
Waktu                   :  14.30 – 17.00  WIB
Tempat                  :  Laboratorium Fisika Fak. Sains dan Teknologi Kampus Bandung

2.2.Alat & Bahan
1.      Kalorimeter listrik
2.      Catu daya
3.      Multimeter
4.      Pemanas listrik
5.      Bejana pemanas
6.      Termometer digital

2.3.Cara Kerja
Percobaan 1. Mencari Nilai Kalorimeter Air
Percobaan dimulai dengan menimbang kalorimeter kosong dan pengaduknya, memasukan air 250 ml kedalamnya dan menimbangnya kembali. Setelah itu mencatat suhu awal air . Memanaskan air 750 ml pada gelas ukur lalu mencatat suhu air pada saat mendidih.  Memasukan air mendidih itu kedalam kalorimeter yang berisi air 250 ml lalu memperhatikan suhu pada thermometer dan mencatat suhu pada saat setimbang. Menimbang kalorimeter setelah suhu kesetimbangan tercapai. Masing-masing penimbangan dilakukan sebanyak 5 kali.
Percobaan 2. Mencari Konstanta Joule
Pada percobaan ke-2 setelah kalorimeter ditimbang, air sebanyak 2/3 bagian dimasukan ke tabung kalorimeter tersebut lalu mencatat suhu awalnya. Kemudian menyusun rangkaian percobaan seperti gambar 1. Mencatat suhu, arus dan tegangan listrik setiap 1 menit sekali.


HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1  Hasil Percobaan
Percobaan 1. Mencari nilai air kalorimeter
Tabel I 
Massa kesetimbangan kalorimeter + air panas (Kg)
Suhu kesetimbangan (oC)
Massa kalorimeter + air dingin (kg)
Massa kalorimeter (kg)
PERC. KE
1,842
75,3
1,135
0,910
1
1,839
74,3
1,133
0,908
2
1,840
74,2
1,135
0,910
3
1,841
74,0
1,135
0,910
4
1,840
73,8
1,133
0,908
5
1,840
74,3
1,134
0,909


Percobaan 2. Mencari konstanta Joule
Tabel II
Massa kalorimeter + air (Kg)
PERC. KE
1,580
1
1,575
2
1,570
3
1,580
4
1,580
5
1,577

Tegangan (V)
Arus (A)
Suhu (oC)
MENIT KE
226
1,485
32,7
1
226
1,484
33,2
2
226
1,484
33,7
3
226
1,484
34,7
4
226
1,482
35,9
5
226
1,487
37,9
6
226
1,484
39,7
7
227
1,490
42,4
8
226
1,487
49,0
9
227
1,491
81,2
10
226,4
1,486


3.1  Pembahasan
Menurut Asas Black : "kalor yang dilepaskan oleh suatu benda adalah sama dengan kalor yang diterima oleh benda lainnya". Percobaan pertama menggunakan asas tersebut, pada saat air panas bercampur dengan air dingin terjadi perpindahan  kalor di dalam kalorimeter dari air yang bertemperatur lebih tinggi ke air yang bertemperatur lebih rendah. Pada saat suhu kesetimbangan tercapai, kalor yang dilepaskan sama dengan kalor yang diterima.
Karena panas jenis air praktis konstan meliputi jangkauan temperatur yang lebar, kalor jenis sebuah benda dapat diukur dengan memanaskan benda sampai suatu temperatur tertentu yang mudah diukur, dengan menempatkannya dalam bejana air yang massa dan temperaturnya diketahui, dan dengan mengukur temperatur kesetimbangan air. Jika sistem terilsoalsi dari sekitarnya, maka panas yang keluar dari benda sama dengan panas yang masuk ke air dan wadahnya. Prosedur ini dinamakan kalorimeter dan wadah air yang terisolasi dinamakan kalorimeter.
Dari hasil eksperimen yang telah dilakukan diperolah bahwa kalor jenis kaca adalah 0,228 cal/g, sedangkan menurut literatur adalah 0,200 cal/g dengan % ketelitian sebesar 88%. Perlu ketelitian yang lebih dalam percobaan ini agar hasilnya lebih baik lagi.
Dengan memanaskan kumparan di dalam kalorimeter listrik kita juga dapat menghitung konstanta joule atau tara kalor listrik yang didefinisikan sebagai perbandingan antara energi yang digunakan dengan kalor yang ditimbulkan. Dari hasil perhitungan diperoleh konstanta joule sebesar  5168 ± 21,3 x10-3 dengan waktu pemanasan selama 10 menit. Sedangkan dari hasil pengolahan data menggunakan MS-Excell, diperoleh konstanta joule sebesar 779,4 sm, berbeda jauh dengan perhitungan langsung. Factor tegangan listrik dan arus listrik dari PLN yang berubah-ubah sangat mempengaruhi dalam percobaan kedua ini.
Dalam percobaan ini seluruh sistem (wadah air) harus benar-benar terisolasi dengan baik, karena akan sangat berpengaruh terhadap hasil perhitungan.


IV. KESIMPULAN
Dalam  eksperimen yang telah dilakukan,  teramati adanya perpindahan kalor dari zat yang bersuhu lebih tinggi ke zat yang bersuhu lebih rendah hingga tercapainya suhu kesetimbangan dalam kalorimeter. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh besar kalor jenis kaca sebesar 0,228 g/cal dengan tingkat ketelitian sebesar 88%. Selain itu dari eksperimen ini diperolah juga konstanta joule/ tara kalor listrik sebesar 5168 joule/kalor dengan ketidakpastiannya sebesar 21,3 x 10-3  dengan waktu pemanasan selama 10 menit.


DAFTAR PUSTAKA
Hikam, M., Prasetyo, P.B, dan Saleh, D. "Eksperimen Fisika Dasar Untuk Universitas". Kencana, Jakarta, 2005.
Resnick & Haliday, “Fisika Jilid 1” Bab 20 Erlangga (Terjemahan).
Sanjaya, Mada. "Modul Belajar Listrik Magnet". UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Bandung. 2010.
Serway, R. “Physic for scientist & Engineerings With Modern Physic”, James Madison University Harisson Burg, Viriginia, 1989.
Tipler, Paul. “Fisika Untuk Sains dan Tekhnik Jilid 1” Erlangga (Terjemahan).

0 comment:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com