Kekayaan itu bukan keberuntungan tapi Sains (Part I)

Judul tulisan kali ini rasanya seperti sebuah teori yang minta dibuktikan kebenarnnya. Ya, anda tidak salah membaca judul tulisan ini. Ilmu ini saya peroleh dari grup telegram salahsatu komunitas di Bandung yang saya ikuti. Komunitas yang mengatasnamakan sebagai Komunitas Pelapak Juara di Bandung ini memang bertujuan agar seluruh anggota komunitas berhasil dan menjadi juara Lapak di salahsatu Market Place besar di Indonesia. Kita semua pasti familiar dengan slogannya yang tayang tiap hari di iklan TV maupun internet berbunyi:

“Buka aja, Bukalapak”.

Pada dasarnya kali ini Physics-degree.blogspot.co.id akan mencoba menguraikan tentang Prinsip-prinsip uang. Ada lima (5) prinsip dasar tentang pemahaman kita akan uang yang memang harus diketahui semua orang. Pemahaman yang baik akan uang akan mengantarkan kita pada kesejahteraan hidup dan terpenuhinya segala hal tujuan kita dalam hidup yang singkat ini. Berikut lima prinsip dasar mindset tentang uang.

Prinsip Pertama: Kita tidak mengejar uang tapi biarkan uang mengejar kita

Kenapa di dunia ini masih banyak orang yang kesulitan akan ekonomi dan bermasalah dengan finansial ? jawabannya karena mereka tidak punya mindset yang jelas akan uang itu sendiri. Uang adalah salahsatu sarana untuk mencapai tujuan-tujuan kita dalam hidup. Karena uang hanya sebatas sarana maka pantang bagi kita untuk menjadi hamba uang apalagi diperbudak oleh uang. Apalagi menghabiskan umur kita untuk mengejar uang karena pada dasarnya yang dikejar itu akan lari. Seperti saat kita mencari Jodoh yang dilakukan itu PDKT (Pendekatan) bukan Pengejaran.

Setelah kita berkomitmen pada diri kita bahwa uanglah yang harus datang dan mengejar kita, maka tugas kita selanjutnya adalah membesarkan kapasitas diri kita. Karena besarnya kapasitas diri kita, berbanding lurus dengan besarnya daya tampung diri kita terhadap rezeki. Kenapa ada orang yang nggak pernah menghasilkan 100juta per buan? karena daya tampung dirinya terhadap rezeki (dalam bentuk penghasilan) hanya 10-20juta. Daya tampungnya nggak cukup. Lalu biasanya kita berpikiran itu takdir,  keberuntungan atau sudah menjadi rezekinya. Padahal NO.

Prinsip Kedua: Kekayaan itu bukan keberuntungan, tapi Sains. Ada ilmunya.

Kisah hijrahnya Abdurrahman Bin 'Auf membuktikan prinsip ini. Rata-rata kita sudah tau kisah nya kan. Singkat cerita,  Abdurrahman Bin Auf,  orang kaya di Mekah hijrah ke Madinah, tanpa membawa apa-apa. Beliau di tawari setengah kekayaan oleh kaum Anshor (orang Madinah), tapi beliau menolaknya. “Tunjukkan saja saya dimana pasar kalian".  Kata Abdurahman saat itu. Dalam kurun waktu sekitar 1 bulan Abdurrahman Bin Auf telah menjadi market leader di salah satu pasar di Madinah.

Saking mudahnya Abdurrahman Bin 'Auf menghasilkan uang, suatu waktu dia pernah berkata, "andai aku membalik sebuah batu, aku pasti menemukan emas dibaliknya”. Meski akhirnya celetukan itu ditegur oleh Rasulullah karena hampir bernada kesombongan. Tapi itu fakta. Sangat mudah Abdurrahma bin 'Auf menghasilkan uang.

Jadi, apa benar menghasilkan uang itu mudah? pertanyaan ini akan membuktikan apa yang jadi keyakinan kita tentang uang. Apa yang kita percayai  akan mempengaruhi hidup kita secara langsung. Kalo kita percaya dalam diri kita cari uang itu sulit maka bakal sulit,  harus kerja keras maka bakal kerja keras. Padahal jaman sekarang yang paling capek kerja, biasanya menghasilkan uang sedikit.  Coba kita tanya pada orang-orang yang gelantungan jam 11 malam di busway dengan masih pakai kemeja dan dasi baru pulang dari kantor. Berapa penghasilan mereka ? penulis juga gak tahu nanti kita tanya bareng-bareng, hehehe. . .

Prinsip Ketiga (Prinsip Inti) : effort (tenaga dan waktu) haruslah kecil dan uang yang dihasilkan harus besar.

Hari gini masih bingung gimana punya penghasilan diatas 20juta, pasti nggak mau belajar dan liat di sekeliling kita. Orang ketawa-ketawaan dalam video di youtube bisa punya penghasilan ratusan juta sebulan. Ria Ricis kuwel-kuwel dan pencet-pencet Squissy bisa menghasilkan uang besar.

Kenapa prinsipnya bahwa effort harus kecil dan uang yang dihasilkan harus besar? Jawabannya Jelas: karena kita hidup bukan untuk mencari uang! Kita hidup untuk ibadah. Dan cari uang hanya salah satu dari ibadah kita. Saat kita menghabiskan umur kita untuk cari uang, maka pasti kita sedang mengabaikan ibadah-ibadah yang lain. Ngajak istri ke salon ibadah, traveling sama anak itu ibadah, ngajak orang tua umrah itu ibadah.

Membaca buku itu ibadah, hadir di ta'lim itu ibadah, dan sebagainya. Emang yang menghabiskan umurnya untuk cari uang,  bisa melakukan itu? Ah...kan gajinya habis untuk bayar cicilan ini itu. Ya, menghasilkan uang itu harus mudah. Agar kita nggak menghabiskan banyak energi dan waktu untuk menghasilkan uang.

Berlanjut ke Part II.